Jumat, 10 Oktober 2014

PERILAKU KONSUMEN


1.PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
                Perilaku konsumen merupakan cabang antar ilmu pengetahuan, yaitu didasarkan pada berbagai konsep dan teori mengenai orang yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan dalam disiplin ilmu yang sangat berbeda seperti psikologi, sosiologi, psikologi social, antropologi budaya, dan ilmu ekonomi.
Perilaku konsumen telah menjadi bagian terpadu dari perencanaan pasar strategis. Kepercayaan bahwa etika dan tanggung jawab social harus pula menjadi bagian terpadu dari setiap keputusan pemasaran diwujudkan dalam konsep pemasaran yang diperbaiki, yaitu konsep dasar yang memperhatikan kepentingan masyarakat yang mengajak para pemasar memenuhi kebutuhan pasar yang menjadi target atau sasarannya melalui cara-cara yang dapat memperbaiki masyarakat secara keseluruhan .
2.RUANG LINGKUP PERILAKU KONSUMEN
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang bersedia (waktu,uang,usaha) guna membeli barang-barang  yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencangkup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakan nya. Ambilah contoh produk yang sederhana seperti mesin fax pribadi. Para peneliti konsumen ingin mengetahui konsumen mana yang membeli mesin fax untuk digunakan dirumah . keistimewaan apa yang mereka cari ? manfaat apa yang mereka cari ? jenis dokumen apa yang meraka fax dan untuk alas an apa ? berapa besar kemungkinannya mereka akan mengganti yang lama jika model baru dengan keistimewaan tambahan tersedia ? jawaban atas semua pertanyaan ini dapat memberikan masukan yang penting kepada produsen mesin fax untuk penjadwalan produk, modifikasi desain, dan strategi promosi.
                Disamping mempe;ajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca pembelian produk yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara individu membuang produk yang dulu pernah baru. Sebagai contoh misalnya : setelah konsumen menggunakan produk tertentu, apakah mereka menyimpan, membuangnya, atau menghadiahkannya, menjual, menyewakan atau meminjamkannya kepada orang lain ? (pikirkanlah apa yang sebetulnya dilakukan oleh konsumen terhadap telepon seluler dan laptop mereka yang usang ?
jawaban atas semua pertanyaan ini penting bagi para pemasar, karena mereka harus menyesuaikan produksi mereka dengan kekerapan konsumenmembeli penggantinya , jawab ini juga penting bagi masyarakaat secara keseluruhan. Karena pembuangan limbah padat telah menjadi masalah lingkungan yang besar dan harus dipikirkan oleh para pemasar dalam mengembangkan produk dan kemasam baru mereka.
daur ulang tidak lagi menjadi jawaban yang cukup terhadap persoalan ini. Banyak pemanufaktur yang telah mulai memanufaktur ulang berbagai komponen lama untuk dipasang pada berbagai komponen lama untuk dipasang pada berbagai produk baru . karena memanufaktur ulang sering lebih murah, lebih mudah, dan lebih efisien daripada mendaur ulang .
MODEL SEDERHANA MENGAMBIL KEPUTUSAN KONSUMEN
Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai 3 tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain .
tahap masukan (input) , tahap proses, dan tahap keluaran (output).
Tahap pemasukan mempenngaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama mislanya usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosinya, dan dimana ia jual ) dan pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman, dan tetangga, sumber informasi, dan non komersial lain, kelas social, serta keanggotaan budaya dan sub budaya ) dampak kumulatif dari setiap perusahaan , pengaruh keluarga, teman-teman, tetangga, dan tata perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan masukan yang mungkin mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka beli.
sebagai contoh :
                       jika sseseorang mahasiswa perguruan tinggi (mari kita panggil dia Mark ) mengetahui bahwa dosen yang dikaguminya itu memakai laptop IBM Thinkpad, dan mengetahui bahwa orang tuanya ingin membelikan kado khusus untuk ulangtahunnya yang akan datang, dan kemudian melihat iklan CompUSA  yang mengumumkan obral laptop , dia mungkin memutuskan bahwa thinkpad yang baru benar2 ia butuhkan dan diinginkannya .
Tahap proses model ini memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai factor psikologis yang melekat pada setiap individu (motivasi, presepsi, pengetahuan, kepribadian, dan sikap) mempengaruhi cara masukan dari luar pada tahap masukan mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap berbagai alternative . pengalaman yang diperoleh melalui evaluasi berbagai alternatife, pengalaman yang diperoleh melalui evaluasi berbagai alternatif, pada gilirannyaakan mempengaruhi sifat psikologis konsumen yang ada .
Mari kita lihat teman kita mark , mahasiswa perguruan tinggi, setelah mengetahui “KEBUTUHAN” nya atas akan laptom IMB yang baru, dia segera mengunjungi 3 toko computer besar didaerah nya , untuk melihat berbagai model Thinkpad, dan membandingkan harganya. Karena khawatir model yang lebih baru mungkin diperkenalkan dalam waktu yang dekat, mark memutuskan untuk membeli ditoko eceran tradisional bukannya ditoko diskon yang besar , karena took tersebut menawarkan jaminan dalam 30 hari uang kembali , yang memberikan kesempatan kepadanya untuk meningkatkan kemampuan laptopnya jika model yang lebih sesuai tersedia, penilaian terhadap syarta penjualan dapat mempengaruhi kepercayaan awalnya bahwa pengecer dengan harga yang paling rendah selalu yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Deborah Sontag dan Celia W.Dugger, “The New Immigrant tide : A Shuttle Between Worlds,” New York Times, 19Juli 1998, A1, 29-31

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar