Karya akademik atau karya tulis
ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang di ciptakan atas dasar penelitian
tanpa menghilangkan sifat keilmuan, juga didasarkan pada pengamatan dan
tinjauan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya oleh si penulis
Contohnya : BAHAYA NYA MEROKO BAGI KESEHATAN
merokok telah terbukti dapat
menyebabkan penyakit berbahaya. Walau pun begitu, masih banyak orang yang
melakukan kebiasaan merokok. Bukan dewasa saja, tetapi remaja yang masih
bersekolah juga banyak yang merokok. Dampak buruk merokok bukan hanya pada
perokok saja, namun juga berdampak buruk bagi orang yang berada di sekitar
orang yang sedang merokok.
Merokok
dapat mengakibatkan berubahnya fungsi dan struktur jaringan paru-paru dan
saluran pernapasan. Merokok dapat meningkatkan jumlah sel yang mengalami
peradangan dan kerusakan alveoli pada jaringan paru-paru. Merokok dapat
menyebabkan peradangan ringan hingga terjadinya penyempitan pada saluran
pernapasan kecil sebagai akibat dari meningkatnya jumlah sel dan penumpukan
lendir.
Dengan adanya perubahan struktur paru-paru, fungsi paru-paru pada perokok dapat berubah. Berubahnya struktur paru-paru merupakan penyebab POPM (Penyakit Obstruksi Paru-paru Menahun), seperti asma, bronkitis kronis dan pembengkakan (emfisema) pada paru-paru.
Dengan adanya perubahan struktur paru-paru, fungsi paru-paru pada perokok dapat berubah. Berubahnya struktur paru-paru merupakan penyebab POPM (Penyakit Obstruksi Paru-paru Menahun), seperti asma, bronkitis kronis dan pembengkakan (emfisema) pada paru-paru.
Sumber :
sehat-secara-alami.blogspot.com/2012/10/bahaya-asap-rokok-bagi-kesehatan-paru.html
2.perbedaan
karya akademik dan non akademik beserta contohnya !
·
Karya akademik ilmiah itu lebih terpacu
terhadap mata pelajaran atau prestasi yang diambil dari mata pelajaran/mata
kuliah semua yang bersangkutan dengan ilmu pendidikan.
·
Sedangkan untuk karya akademik non
ilmiah itu adalah karya yang penulisan nya diluar karya akademik diatas,
seperti prestasi yang diraih, ekstrakulikuler,kegiatan yang dilakukan diluar
kegiatan sekolah dan tidak bersangkutan dengan mata pelajaran dan mata kuliah.
CONTOH
UNTUK AKADEMIK :
Manfaat Kulit Manggis - Sudah banyak penelitian membuktikan bahwa kulit manggis mempunyai banyak
sekali khasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Bahkan sekarang sudah banyak
produk yang menggunakan kulit manggis, salah satunya yakni garcia. Dalam kulit
manggis ini anda akan menemukan berbagai kandungan, salah satu yang paling
terkenal yakni antioksida yang bernama xamthone.
Manfaat
kulit manggis untuk kesehatan secara menyeluruh
- Memperkuat pembuluh darah.
- Membantu mencegah penyakit jantung.
- Menurunkan tekanan darah tinggi.
- Menurunkan kolesterol LDL.
- Membantu mencegah arteriosclorosis.
- Membantu menyembuhkan borok/bisul.
- Membantu mengatasi penyakit GERD (penyakit kronik yang ditandai dengan mengalirnya asam lambung ke dalam kerongkongan).
- Membantu menghentikan diare.
- Meringankan syndrome kelainan usus besar (IBS).
- Bisa mencegah salah satu penyakit radang usus besar (diverticulitis).
- Dapat meringankan peradangan usus besar ataupun kecil yang dikenal dengan Crohn's disease.
- Memberantas penyakit TBC.
- Mencegah serta mengobati sakit gusi.
- Membantu mencegah disentri.
- Menurunkan efek samping ketidaktoleranan laktosa.
- Membantu mencegah penyakit sistem syaraf pusat (multiple sclerosis).
- Meringankan penyakit inflamasi kronik (peradangan menahun) yang menyerang struktur tulang belakang dan terutama sendi panggul (Ankylosing Spondylitis).
- Bisa mencegah kanker.
- Membantu mencegah infeksi paru-paru dan pernafasan kronis (cyctic fibrosis).
- Mengurangi penyakit lemas otot yang parah (Myasthenia Gravis).
- Mencegah gejala yang berhubungan dengan penyakit lupus.
- Mengatasi keracunan makanan.
- Menurunkan demam.
- Meringankan sakit perut.
- Membantu mengobati sariawan dengan cepat.
- Menyembuhkan luka tenggorakan.
- Membantu mengurangi migran (sakit kepala sebelah).
- Mengatasi sesak nafas.
- Alat bantu tidur yang alami.
- Mengurangi serta mengobati sakit gigi secara alami.
- Meningkatkan mood dan menurunkan depresi.
- Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi stess.
- Menghilangkan jerawat dan cacat pada kulit.
- Alat bantu kesehatan otot dan sendi.
- Meringankan keseleo, ketegangan otot dan sendi.
- Menghilangkan bekas gigitan, terbakar dan keracunan.
- Meringankan radang tenggorokan (bronchitis), pembengkakan paru-paru (emphysema), dan radang paru-paru (pneumonia).
- Bekerja sebagai obat penghilang rasa sesak/mampat pada hidung (decongestant).
- Membantu mencegah pembesaran prostat.
- Membantu mencegah kemandulan.
- Sebagai obat pencuci perut yang lembut.
- Meringankan kesulitan buang air kecil.
- Meringkan sakit pada otot, ligamen, atau tendon (fibromyalgia).
- Meringankan gejala menopause.
- Meringankan sakit akibat penyakit menurunnya kepadatan tulang/pengapuran tulang (osteoporosis).
- Bisa mencegah gangguan hyperaktif dan kurang perhatian (ADHD) dan alergi makanan.
- Membantu meringkan penyakit asma.
- Membentuk gigi dan tulang yang lebih kuat.
- Memperkuat sistem kekebalan.
- Memperbaiki komunikasi antar sel.
- Menyembuhkan peradangan.
- Mengagalkan kerusakan DNA.
- Memelihara optimal fungsi kelenjar gondok.
- Alat bantu sistem getah bening.
- Membantu menurunkan berat badan secara alami.
- Mengurangi resistensi insulin.
- Menyeimbangkan sistem kelenjar endokrin.
- Alat bantu dari sinergi tubuh.
- Menyembuhkan kerusakan urat syaraf.
- Meringankan wasir.
- Meringankan penyakit kulit kemerah-merahan/bersisik (psoriasis).
- Membantu menurunkan kadar gula dalam darah (hypoglycemia).
- Membantu menyembuhkan luka.
Manfaat kulit manggis untuk kecantikan.
- Memutihkan kulit
- Menghilangkan flek hitam
- Mencerahkan kulit wajah kusam
- Mengencangkan kulit
- Menghilangkan tanda-tanda penuaan dini
- Menghaluskan kulit wajah yang kasar
- Menghilangkan jerawat
http://www.cara-kesehatan.com/2014/07/manfaat-kulit-manggis-untuk-kesehatan.html
CONTOH UNTUK
NON AKADEMIK : CERPEN
PUTRI
PERMEN
Oleh
: Nani Asmarani
Ilustrasi : Farid S. Madjib
Tema : Tentang pertemanan, persahabatan
Ilustrasi : Farid S. Madjib
Tema : Tentang pertemanan, persahabatan
Namanya
Lani, namun di sekolah dia lebih dikenal dengan sebutan Putri Permen. Mau tahu
mengapa? Karena dia sangat suka membagi-bagikan permen kepada teman-temannya.
Setiap hari dia selalu membawa sekantong permen ke sekolah.
”Bu, mana permen-permen yang akan kubawa?” tanya Lani suatu pagi. Dia kebingungan karena tidak mendapati sekantong permen yang akan dibawa. Biasanya kantong plastik putih berisi permen sudah ada di dekat tas sekolahnya.
”Hari ini tidak ada permen lagi, Lan. Persediaan sudah habis. Nanti siang Ibu akan beli lagi di supermaket,” jawab ibu tak acuh.
”Ah, Ibu gimana, sih! Jika Lani tidak membawa permen pasti teman-teman Lani menjauh. Lani tidak punya teman lagi,” jawab Lani uring-uringan. Wajahnya merah, matanya berkaca-kaca.
”Lho, kamu bisa kan bisa tetap punya teman tanpa harus membawa permen?” kata ibu sambil memandang Lani. Rani cemberut mendengar komentar ibunya. Bulir air mata mulai berjatuhan di pipinya.
”Sudahlah! Ibu tidak sayang aku lagi,” sahut Lani sambil mengambil tas sekolahnya dengan kasar. Tanpa mengucap salam dia pun berlari ke luar.
***
”Bu, mana permen-permen yang akan kubawa?” tanya Lani suatu pagi. Dia kebingungan karena tidak mendapati sekantong permen yang akan dibawa. Biasanya kantong plastik putih berisi permen sudah ada di dekat tas sekolahnya.
”Hari ini tidak ada permen lagi, Lan. Persediaan sudah habis. Nanti siang Ibu akan beli lagi di supermaket,” jawab ibu tak acuh.
”Ah, Ibu gimana, sih! Jika Lani tidak membawa permen pasti teman-teman Lani menjauh. Lani tidak punya teman lagi,” jawab Lani uring-uringan. Wajahnya merah, matanya berkaca-kaca.
”Lho, kamu bisa kan bisa tetap punya teman tanpa harus membawa permen?” kata ibu sambil memandang Lani. Rani cemberut mendengar komentar ibunya. Bulir air mata mulai berjatuhan di pipinya.
”Sudahlah! Ibu tidak sayang aku lagi,” sahut Lani sambil mengambil tas sekolahnya dengan kasar. Tanpa mengucap salam dia pun berlari ke luar.
***
”Hai Putri Permen, bagi
permennya , dong!” Cici, Ita, Nunik, Rino dan beberapa siswa menyambut
kedatangan Lani dengan gembira. Lani tidak menjawab. Dia menunduk. Dia sama
sekali tak menatap wajah teman-temannya.
”Maaf, Teman, kali ini aku tidak membawa permen. Aku janji besok akan membawanya,” jawab Lani terbata-bata.
”Wah, nggak asyik kalau main sama kamu tanpa mengunyah permen!” komentar Rino.
”Iya, apalagi jika besok tidak membawa, kita cabut saja julukan Putri Permen darinya.” timpal Cici. Lani tak menghiraukan ocehan teman-temannya. Dalam hati dia menyalahkan ibunya yang tidak menyediakan permen untuknya. Kini dia dijauhi teman-temannya.
Pulang sekolah, wajah Lani masih terlihat kusut. Tanpa makan siang dia langsung menuju kamarnya. Dia benar-benar marah kepada ibunya.
”Lan, ayo makan siang dulu!” kata ibu mencoba membujuk Lani. Hening, tak ada jawaban. Ibu lalu menghampiri Lani yang sedang berbaring di tempat tidur. Sebuah bantal menutupi wajahnya. Sekali lagi ibu membujuknya untuk makan siang. Namun Lani tetap bergeming.
”Ayo, nanti makan siangmu keburu dingin. Ada bakwan udang kesukaanmu, lo!” bujuk ibu lagi.
”Tidak mau. Aku kesal sama Ibu. Gara-gara tidak membawa permen, teman-teman menjauhiku. Julukan Putri Permen juga akan hilang jika besok aku tidak membawa permen lagi,” jawab Lani dengan suara keras.
”Besok aku tak mau sekolah jika tak ada permen!” ancamnya. Ibu hanya memandang Lani. Keningnya berkerut memikirkan sesuatu.
Esoknya, ibu masih belum juga menyediakan permen untuk Lani.
”Ibu memang benar-benar tidak sayang padaku!” teriak Lani lalu pergi sekolah tanpa pamit. Ibu memandang Lani dari jauh. Ibu memang sengaja tidak membekali Lani dengan permen supaya Lani mengerti bahwa untuk mempunyai teman tak seharusnya dengan cara itu.
”Hai, itu Putri Permen datang, ayo kita serbu!” teriak Rino. Dia berlari menghampiri Lani diikuti Cici dan Ita.
”Hai Putri, mana permen-permennya, bagi dong?” ujar Cici, Rino, dan Ita serempak. Lani tidak menjawab. Dia langsung masuk ke dalam kelas. Rino dan kedua temannya saling pandang. Mereka mengejar Lani ke kelas.
”Lani, kamu tidak bawa permen, ya? Itu artinya kamu tak mau bertemu lagi dengan kami. Dan kamu bukan lagi Putri Permen,” kata Ita berapi-api. Lani tetap diam. Matanya menatap serius puisi di kertas yang digenggamnya.
Hari itu Bu Irra, guru Bahasa Indonesia di kelasnya akan menilai kemampuan seluruh siswa dalam membaca puisi. Yang terbaik akan diikutsertakan dalam lomba membaca puisi antar sekolah. Keadaan kelas begitu hening ketika pembacaan puisi dimulai. Bu Irra menilai dengan seksama setiap siswa yang tampil. Lani mendapat tepukan riuh saat selesai membaca puisi. Bahkan ketika hasil penilaian diumumkan Lani yang terpilih sebagai pemenang. Wow, Lani merasa senang sekali. Dia dikerumuni teman-teman sekelasnya yang memberinya ucapan selamat.
”Selamat ,ya, Lani, bagus sekali caramu membaca puisi tadi!” kata Indah dan Tari. Lani tersipu dipuji seperti itu.
Sejak saat itu Lani semakin dikenal di sekolahnya. Temannya pun semakin banyak. Mereka ingin berteman dengan Lani buka karena Lani memberi mereka permen , tapi karena dia pandai membaca dan menulis puisi. Lani kini mengerti mengapa ibu tidak lagi membekalinya permen.
”Maaf, Teman, kali ini aku tidak membawa permen. Aku janji besok akan membawanya,” jawab Lani terbata-bata.
”Wah, nggak asyik kalau main sama kamu tanpa mengunyah permen!” komentar Rino.
”Iya, apalagi jika besok tidak membawa, kita cabut saja julukan Putri Permen darinya.” timpal Cici. Lani tak menghiraukan ocehan teman-temannya. Dalam hati dia menyalahkan ibunya yang tidak menyediakan permen untuknya. Kini dia dijauhi teman-temannya.
Pulang sekolah, wajah Lani masih terlihat kusut. Tanpa makan siang dia langsung menuju kamarnya. Dia benar-benar marah kepada ibunya.
”Lan, ayo makan siang dulu!” kata ibu mencoba membujuk Lani. Hening, tak ada jawaban. Ibu lalu menghampiri Lani yang sedang berbaring di tempat tidur. Sebuah bantal menutupi wajahnya. Sekali lagi ibu membujuknya untuk makan siang. Namun Lani tetap bergeming.
”Ayo, nanti makan siangmu keburu dingin. Ada bakwan udang kesukaanmu, lo!” bujuk ibu lagi.
”Tidak mau. Aku kesal sama Ibu. Gara-gara tidak membawa permen, teman-teman menjauhiku. Julukan Putri Permen juga akan hilang jika besok aku tidak membawa permen lagi,” jawab Lani dengan suara keras.
”Besok aku tak mau sekolah jika tak ada permen!” ancamnya. Ibu hanya memandang Lani. Keningnya berkerut memikirkan sesuatu.
Esoknya, ibu masih belum juga menyediakan permen untuk Lani.
”Ibu memang benar-benar tidak sayang padaku!” teriak Lani lalu pergi sekolah tanpa pamit. Ibu memandang Lani dari jauh. Ibu memang sengaja tidak membekali Lani dengan permen supaya Lani mengerti bahwa untuk mempunyai teman tak seharusnya dengan cara itu.
”Hai, itu Putri Permen datang, ayo kita serbu!” teriak Rino. Dia berlari menghampiri Lani diikuti Cici dan Ita.
”Hai Putri, mana permen-permennya, bagi dong?” ujar Cici, Rino, dan Ita serempak. Lani tidak menjawab. Dia langsung masuk ke dalam kelas. Rino dan kedua temannya saling pandang. Mereka mengejar Lani ke kelas.
”Lani, kamu tidak bawa permen, ya? Itu artinya kamu tak mau bertemu lagi dengan kami. Dan kamu bukan lagi Putri Permen,” kata Ita berapi-api. Lani tetap diam. Matanya menatap serius puisi di kertas yang digenggamnya.
Hari itu Bu Irra, guru Bahasa Indonesia di kelasnya akan menilai kemampuan seluruh siswa dalam membaca puisi. Yang terbaik akan diikutsertakan dalam lomba membaca puisi antar sekolah. Keadaan kelas begitu hening ketika pembacaan puisi dimulai. Bu Irra menilai dengan seksama setiap siswa yang tampil. Lani mendapat tepukan riuh saat selesai membaca puisi. Bahkan ketika hasil penilaian diumumkan Lani yang terpilih sebagai pemenang. Wow, Lani merasa senang sekali. Dia dikerumuni teman-teman sekelasnya yang memberinya ucapan selamat.
”Selamat ,ya, Lani, bagus sekali caramu membaca puisi tadi!” kata Indah dan Tari. Lani tersipu dipuji seperti itu.
Sejak saat itu Lani semakin dikenal di sekolahnya. Temannya pun semakin banyak. Mereka ingin berteman dengan Lani buka karena Lani memberi mereka permen , tapi karena dia pandai membaca dan menulis puisi. Lani kini mengerti mengapa ibu tidak lagi membekalinya permen.
Suara Merdeka, 27
Januari 2013
3. Setiap penulisan karya akademik perlu berefleksi tentang
pembacanya, yaitu :
a) Siapa yang membaca karyanya ?
b) Bagaimana cara mengekspresikan gagasannya
c) Seberapa banyak teks yang perlu ditulis ?
Jawab:
a. Target
para pembaca dalan penulisan karya akademik adalah para penulis yang ingin
membuat karya tulis atau bisa disebut skripsi/proposal
atau tugas – tugas yang berhubungan dengan penelitian ilmiah tersebut, penulis
yang ingin membuat karya tulis membutuhkan sebuah referensi yang akurat.
b. Cara
mengekspresikan gagasannya dapat dilihat dari abstraksi referensi yang didapat,
bagian abstrak menjelaskan uraian ringkasan dari gagasan utama.
c. Teks
yang perlu ditulis dalam karya akademik harus jelas, efisien dan dapat
dipertanggung jawabkan keutuhannya.
Hariwijaya,
M. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah
Proposal dan Skripsi. Tugu Publisher.
TUGAS
1
BAHASA
INDONESIA
1.Jelaskan
definisi karya akademik dan berikan contohnya !
Karya akademik atau karya tulis
ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang di ciptakan atas dasar penelitian
tanpa menghilangkan sifat keilmuan, juga didasarkan pada pengamatan dan
tinjauan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya oleh si penulis
Contohnya : BAHAYA NYA MEROKO BAGI KESEHATAN
merokok telah terbukti dapat
menyebabkan penyakit berbahaya. Walau pun begitu, masih banyak orang yang
melakukan kebiasaan merokok. Bukan dewasa saja, tetapi remaja yang masih
bersekolah juga banyak yang merokok. Dampak buruk merokok bukan hanya pada
perokok saja, namun juga berdampak buruk bagi orang yang berada di sekitar
orang yang sedang merokok.
Merokok
dapat mengakibatkan berubahnya fungsi dan struktur jaringan paru-paru dan
saluran pernapasan. Merokok dapat meningkatkan jumlah sel yang mengalami
peradangan dan kerusakan alveoli pada jaringan paru-paru. Merokok dapat
menyebabkan peradangan ringan hingga terjadinya penyempitan pada saluran
pernapasan kecil sebagai akibat dari meningkatnya jumlah sel dan penumpukan
lendir.
Dengan adanya perubahan struktur paru-paru, fungsi paru-paru pada perokok dapat berubah. Berubahnya struktur paru-paru merupakan penyebab POPM (Penyakit Obstruksi Paru-paru Menahun), seperti asma, bronkitis kronis dan pembengkakan (emfisema) pada paru-paru.
Dengan adanya perubahan struktur paru-paru, fungsi paru-paru pada perokok dapat berubah. Berubahnya struktur paru-paru merupakan penyebab POPM (Penyakit Obstruksi Paru-paru Menahun), seperti asma, bronkitis kronis dan pembengkakan (emfisema) pada paru-paru.
Sumber :
sehat-secara-alami.blogspot.com/2012/10/bahaya-asap-rokok-bagi-kesehatan-paru.html
2.perbedaan
karya akademik dan non akademik beserta contohnya !
·
Karya akademik ilmiah itu lebih terpacu
terhadap mata pelajaran atau prestasi yang diambil dari mata pelajaran/mata
kuliah semua yang bersangkutan dengan ilmu pendidikan.
·
Sedangkan untuk karya akademik non
ilmiah itu adalah karya yang penulisan nya diluar karya akademik diatas,
seperti prestasi yang diraih, ekstrakulikuler,kegiatan yang dilakukan diluar
kegiatan sekolah dan tidak bersangkutan dengan mata pelajaran dan mata kuliah.
CONTOH
UNTUK AKADEMIK :
Manfaat Kulit Manggis - Sudah banyak penelitian membuktikan bahwa kulit manggis mempunyai banyak
sekali khasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Bahkan sekarang sudah banyak
produk yang menggunakan kulit manggis, salah satunya yakni garcia. Dalam kulit
manggis ini anda akan menemukan berbagai kandungan, salah satu yang paling
terkenal yakni antioksida yang bernama xamthone.
Manfaat
kulit manggis untuk kesehatan secara menyeluruh
- Memperkuat pembuluh darah.
- Membantu mencegah penyakit jantung.
- Menurunkan tekanan darah tinggi.
- Menurunkan kolesterol LDL.
- Membantu mencegah arteriosclorosis.
- Membantu menyembuhkan borok/bisul.
- Membantu mengatasi penyakit GERD (penyakit kronik yang ditandai dengan mengalirnya asam lambung ke dalam kerongkongan).
- Membantu menghentikan diare.
- Meringankan syndrome kelainan usus besar (IBS).
- Bisa mencegah salah satu penyakit radang usus besar (diverticulitis).
- Dapat meringankan peradangan usus besar ataupun kecil yang dikenal dengan Crohn's disease.
- Memberantas penyakit TBC.
- Mencegah serta mengobati sakit gusi.
- Membantu mencegah disentri.
- Menurunkan efek samping ketidaktoleranan laktosa.
- Membantu mencegah penyakit sistem syaraf pusat (multiple sclerosis).
- Meringankan penyakit inflamasi kronik (peradangan menahun) yang menyerang struktur tulang belakang dan terutama sendi panggul (Ankylosing Spondylitis).
- Bisa mencegah kanker.
- Membantu mencegah infeksi paru-paru dan pernafasan kronis (cyctic fibrosis).
- Mengurangi penyakit lemas otot yang parah (Myasthenia Gravis).
- Mencegah gejala yang berhubungan dengan penyakit lupus.
- Mengatasi keracunan makanan.
- Menurunkan demam.
- Meringankan sakit perut.
- Membantu mengobati sariawan dengan cepat.
- Menyembuhkan luka tenggorakan.
- Membantu mengurangi migran (sakit kepala sebelah).
- Mengatasi sesak nafas.
- Alat bantu tidur yang alami.
- Mengurangi serta mengobati sakit gigi secara alami.
- Meningkatkan mood dan menurunkan depresi.
- Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi stess.
- Menghilangkan jerawat dan cacat pada kulit.
- Alat bantu kesehatan otot dan sendi.
- Meringankan keseleo, ketegangan otot dan sendi.
- Menghilangkan bekas gigitan, terbakar dan keracunan.
- Meringankan radang tenggorokan (bronchitis), pembengkakan paru-paru (emphysema), dan radang paru-paru (pneumonia).
- Bekerja sebagai obat penghilang rasa sesak/mampat pada hidung (decongestant).
- Membantu mencegah pembesaran prostat.
- Membantu mencegah kemandulan.
- Sebagai obat pencuci perut yang lembut.
- Meringankan kesulitan buang air kecil.
- Meringkan sakit pada otot, ligamen, atau tendon (fibromyalgia).
- Meringankan gejala menopause.
- Meringankan sakit akibat penyakit menurunnya kepadatan tulang/pengapuran tulang (osteoporosis).
- Bisa mencegah gangguan hyperaktif dan kurang perhatian (ADHD) dan alergi makanan.
- Membantu meringkan penyakit asma.
- Membentuk gigi dan tulang yang lebih kuat.
- Memperkuat sistem kekebalan.
- Memperbaiki komunikasi antar sel.
- Menyembuhkan peradangan.
- Mengagalkan kerusakan DNA.
- Memelihara optimal fungsi kelenjar gondok.
- Alat bantu sistem getah bening.
- Membantu menurunkan berat badan secara alami.
- Mengurangi resistensi insulin.
- Menyeimbangkan sistem kelenjar endokrin.
- Alat bantu dari sinergi tubuh.
- Menyembuhkan kerusakan urat syaraf.
- Meringankan wasir.
- Meringankan penyakit kulit kemerah-merahan/bersisik (psoriasis).
- Membantu menurunkan kadar gula dalam darah (hypoglycemia).
- Membantu menyembuhkan luka.
Manfaat kulit manggis untuk kecantikan.
- Memutihkan kulit
- Menghilangkan flek hitam
- Mencerahkan kulit wajah kusam
- Mengencangkan kulit
- Menghilangkan tanda-tanda penuaan dini
- Menghaluskan kulit wajah yang kasar
- Menghilangkan jerawat
http://www.cara-kesehatan.com/2014/07/manfaat-kulit-manggis-untuk-kesehatan.html
CONTOH UNTUK
NON AKADEMIK : CERPEN
PUTRI
PERMEN
Oleh
: Nani Asmarani
Ilustrasi : Farid S. Madjib
Tema : Tentang pertemanan, persahabatan
Ilustrasi : Farid S. Madjib
Tema : Tentang pertemanan, persahabatan
Namanya
Lani, namun di sekolah dia lebih dikenal dengan sebutan Putri Permen. Mau tahu
mengapa? Karena dia sangat suka membagi-bagikan permen kepada teman-temannya.
Setiap hari dia selalu membawa sekantong permen ke sekolah.
”Bu, mana permen-permen yang akan kubawa?” tanya Lani suatu pagi. Dia kebingungan karena tidak mendapati sekantong permen yang akan dibawa. Biasanya kantong plastik putih berisi permen sudah ada di dekat tas sekolahnya.
”Hari ini tidak ada permen lagi, Lan. Persediaan sudah habis. Nanti siang Ibu akan beli lagi di supermaket,” jawab ibu tak acuh.
”Ah, Ibu gimana, sih! Jika Lani tidak membawa permen pasti teman-teman Lani menjauh. Lani tidak punya teman lagi,” jawab Lani uring-uringan. Wajahnya merah, matanya berkaca-kaca.
”Lho, kamu bisa kan bisa tetap punya teman tanpa harus membawa permen?” kata ibu sambil memandang Lani. Rani cemberut mendengar komentar ibunya. Bulir air mata mulai berjatuhan di pipinya.
”Sudahlah! Ibu tidak sayang aku lagi,” sahut Lani sambil mengambil tas sekolahnya dengan kasar. Tanpa mengucap salam dia pun berlari ke luar.
***
”Bu, mana permen-permen yang akan kubawa?” tanya Lani suatu pagi. Dia kebingungan karena tidak mendapati sekantong permen yang akan dibawa. Biasanya kantong plastik putih berisi permen sudah ada di dekat tas sekolahnya.
”Hari ini tidak ada permen lagi, Lan. Persediaan sudah habis. Nanti siang Ibu akan beli lagi di supermaket,” jawab ibu tak acuh.
”Ah, Ibu gimana, sih! Jika Lani tidak membawa permen pasti teman-teman Lani menjauh. Lani tidak punya teman lagi,” jawab Lani uring-uringan. Wajahnya merah, matanya berkaca-kaca.
”Lho, kamu bisa kan bisa tetap punya teman tanpa harus membawa permen?” kata ibu sambil memandang Lani. Rani cemberut mendengar komentar ibunya. Bulir air mata mulai berjatuhan di pipinya.
”Sudahlah! Ibu tidak sayang aku lagi,” sahut Lani sambil mengambil tas sekolahnya dengan kasar. Tanpa mengucap salam dia pun berlari ke luar.
***
”Hai Putri Permen, bagi
permennya , dong!” Cici, Ita, Nunik, Rino dan beberapa siswa menyambut
kedatangan Lani dengan gembira. Lani tidak menjawab. Dia menunduk. Dia sama
sekali tak menatap wajah teman-temannya.
”Maaf, Teman, kali ini aku tidak membawa permen. Aku janji besok akan membawanya,” jawab Lani terbata-bata.
”Wah, nggak asyik kalau main sama kamu tanpa mengunyah permen!” komentar Rino.
”Iya, apalagi jika besok tidak membawa, kita cabut saja julukan Putri Permen darinya.” timpal Cici. Lani tak menghiraukan ocehan teman-temannya. Dalam hati dia menyalahkan ibunya yang tidak menyediakan permen untuknya. Kini dia dijauhi teman-temannya.
Pulang sekolah, wajah Lani masih terlihat kusut. Tanpa makan siang dia langsung menuju kamarnya. Dia benar-benar marah kepada ibunya.
”Lan, ayo makan siang dulu!” kata ibu mencoba membujuk Lani. Hening, tak ada jawaban. Ibu lalu menghampiri Lani yang sedang berbaring di tempat tidur. Sebuah bantal menutupi wajahnya. Sekali lagi ibu membujuknya untuk makan siang. Namun Lani tetap bergeming.
”Ayo, nanti makan siangmu keburu dingin. Ada bakwan udang kesukaanmu, lo!” bujuk ibu lagi.
”Tidak mau. Aku kesal sama Ibu. Gara-gara tidak membawa permen, teman-teman menjauhiku. Julukan Putri Permen juga akan hilang jika besok aku tidak membawa permen lagi,” jawab Lani dengan suara keras.
”Besok aku tak mau sekolah jika tak ada permen!” ancamnya. Ibu hanya memandang Lani. Keningnya berkerut memikirkan sesuatu.
Esoknya, ibu masih belum juga menyediakan permen untuk Lani.
”Ibu memang benar-benar tidak sayang padaku!” teriak Lani lalu pergi sekolah tanpa pamit. Ibu memandang Lani dari jauh. Ibu memang sengaja tidak membekali Lani dengan permen supaya Lani mengerti bahwa untuk mempunyai teman tak seharusnya dengan cara itu.
”Hai, itu Putri Permen datang, ayo kita serbu!” teriak Rino. Dia berlari menghampiri Lani diikuti Cici dan Ita.
”Hai Putri, mana permen-permennya, bagi dong?” ujar Cici, Rino, dan Ita serempak. Lani tidak menjawab. Dia langsung masuk ke dalam kelas. Rino dan kedua temannya saling pandang. Mereka mengejar Lani ke kelas.
”Lani, kamu tidak bawa permen, ya? Itu artinya kamu tak mau bertemu lagi dengan kami. Dan kamu bukan lagi Putri Permen,” kata Ita berapi-api. Lani tetap diam. Matanya menatap serius puisi di kertas yang digenggamnya.
Hari itu Bu Irra, guru Bahasa Indonesia di kelasnya akan menilai kemampuan seluruh siswa dalam membaca puisi. Yang terbaik akan diikutsertakan dalam lomba membaca puisi antar sekolah. Keadaan kelas begitu hening ketika pembacaan puisi dimulai. Bu Irra menilai dengan seksama setiap siswa yang tampil. Lani mendapat tepukan riuh saat selesai membaca puisi. Bahkan ketika hasil penilaian diumumkan Lani yang terpilih sebagai pemenang. Wow, Lani merasa senang sekali. Dia dikerumuni teman-teman sekelasnya yang memberinya ucapan selamat.
”Selamat ,ya, Lani, bagus sekali caramu membaca puisi tadi!” kata Indah dan Tari. Lani tersipu dipuji seperti itu.
Sejak saat itu Lani semakin dikenal di sekolahnya. Temannya pun semakin banyak. Mereka ingin berteman dengan Lani buka karena Lani memberi mereka permen , tapi karena dia pandai membaca dan menulis puisi. Lani kini mengerti mengapa ibu tidak lagi membekalinya permen.
”Maaf, Teman, kali ini aku tidak membawa permen. Aku janji besok akan membawanya,” jawab Lani terbata-bata.
”Wah, nggak asyik kalau main sama kamu tanpa mengunyah permen!” komentar Rino.
”Iya, apalagi jika besok tidak membawa, kita cabut saja julukan Putri Permen darinya.” timpal Cici. Lani tak menghiraukan ocehan teman-temannya. Dalam hati dia menyalahkan ibunya yang tidak menyediakan permen untuknya. Kini dia dijauhi teman-temannya.
Pulang sekolah, wajah Lani masih terlihat kusut. Tanpa makan siang dia langsung menuju kamarnya. Dia benar-benar marah kepada ibunya.
”Lan, ayo makan siang dulu!” kata ibu mencoba membujuk Lani. Hening, tak ada jawaban. Ibu lalu menghampiri Lani yang sedang berbaring di tempat tidur. Sebuah bantal menutupi wajahnya. Sekali lagi ibu membujuknya untuk makan siang. Namun Lani tetap bergeming.
”Ayo, nanti makan siangmu keburu dingin. Ada bakwan udang kesukaanmu, lo!” bujuk ibu lagi.
”Tidak mau. Aku kesal sama Ibu. Gara-gara tidak membawa permen, teman-teman menjauhiku. Julukan Putri Permen juga akan hilang jika besok aku tidak membawa permen lagi,” jawab Lani dengan suara keras.
”Besok aku tak mau sekolah jika tak ada permen!” ancamnya. Ibu hanya memandang Lani. Keningnya berkerut memikirkan sesuatu.
Esoknya, ibu masih belum juga menyediakan permen untuk Lani.
”Ibu memang benar-benar tidak sayang padaku!” teriak Lani lalu pergi sekolah tanpa pamit. Ibu memandang Lani dari jauh. Ibu memang sengaja tidak membekali Lani dengan permen supaya Lani mengerti bahwa untuk mempunyai teman tak seharusnya dengan cara itu.
”Hai, itu Putri Permen datang, ayo kita serbu!” teriak Rino. Dia berlari menghampiri Lani diikuti Cici dan Ita.
”Hai Putri, mana permen-permennya, bagi dong?” ujar Cici, Rino, dan Ita serempak. Lani tidak menjawab. Dia langsung masuk ke dalam kelas. Rino dan kedua temannya saling pandang. Mereka mengejar Lani ke kelas.
”Lani, kamu tidak bawa permen, ya? Itu artinya kamu tak mau bertemu lagi dengan kami. Dan kamu bukan lagi Putri Permen,” kata Ita berapi-api. Lani tetap diam. Matanya menatap serius puisi di kertas yang digenggamnya.
Hari itu Bu Irra, guru Bahasa Indonesia di kelasnya akan menilai kemampuan seluruh siswa dalam membaca puisi. Yang terbaik akan diikutsertakan dalam lomba membaca puisi antar sekolah. Keadaan kelas begitu hening ketika pembacaan puisi dimulai. Bu Irra menilai dengan seksama setiap siswa yang tampil. Lani mendapat tepukan riuh saat selesai membaca puisi. Bahkan ketika hasil penilaian diumumkan Lani yang terpilih sebagai pemenang. Wow, Lani merasa senang sekali. Dia dikerumuni teman-teman sekelasnya yang memberinya ucapan selamat.
”Selamat ,ya, Lani, bagus sekali caramu membaca puisi tadi!” kata Indah dan Tari. Lani tersipu dipuji seperti itu.
Sejak saat itu Lani semakin dikenal di sekolahnya. Temannya pun semakin banyak. Mereka ingin berteman dengan Lani buka karena Lani memberi mereka permen , tapi karena dia pandai membaca dan menulis puisi. Lani kini mengerti mengapa ibu tidak lagi membekalinya permen.
Suara Merdeka, 27
Januari 2013
3. Setiap penulisan karya akademik perlu berefleksi tentang
pembacanya, yaitu :
a) Siapa yang membaca karyanya ?
b) Bagaimana cara mengekspresikan gagasannya
c) Seberapa banyak teks yang perlu ditulis ?
Jawab:
a. Target
para pembaca dalan penulisan karya akademik adalah para penulis yang ingin
membuat karya tulis atau bisa disebut skripsi/proposal
atau tugas – tugas yang berhubungan dengan penelitian ilmiah tersebut, penulis
yang ingin membuat karya tulis membutuhkan sebuah referensi yang akurat.
b. Cara
mengekspresikan gagasannya dapat dilihat dari abstraksi referensi yang didapat,
bagian abstrak menjelaskan uraian ringkasan dari gagasan utama.
c. Teks
yang perlu ditulis dalam karya akademik harus jelas, efisien dan dapat
dipertanggung jawabkan keutuhannya.
Hariwijaya,
M. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah
Proposal dan Skripsi. Tugu Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar